(Ditulis pada hujung minggu lepas di dalam buku nota saya sebelum ditaip semula)
Currently I am on a plane to Myanmar or Burma, as it was known to some part of the world.
There are some people who enjoy writing in solitude or late at night or when they are sitting at a beach. They said it help the writing process. For me, I get the most “kick” while writing in an aeroplane, 35,000 feet up in the sky. It’s like an aphrodisiac. I can’t explain the joy, but the creative juices seems to flow much easier while I am up there.
Yes, I am still a kampung boy at heart. I dream about aeroplanes. I enjoy flying. I even suspect I like flying and “being in the plane” more than I enjoy traveling and sightseeing. Traveling is just a convenient and a cool way to masquerade by obsession with aeroplanes.
That’s the very reason I prefer to use ERL as opposed to taxi whenever I fly on company business although taxi is more convenient. Taxi doesn’t make you feel special. ERL does. It tells you that you are going to board a plane soon.
This is my first oversea trip after my Umrah. There’s no word to describe my gratefulness to Allah, Tuhan yang Maha Adil dan tidak pernah sesekali menzalimi hambaNya.
Myanmar (ibu negara: Yangon atau Rangoon) adalah sebuah negara dalam senarai untuk saya lawati tahun ini. Bahkan tiketnya telah pun saya beli sejak tahun lepas.
Tetapi tahun ini menyaksikan saya melakukan beberapa perubahan signifikan secara spiritual dalam hidup saya. One of it is being prepared to forgo my upcoming trip to Yangon, to enable me to perform my Umrah in February.
Lebih-lebih lagi apabila mengetahui yang dua rakan karib saya akan melangsungkan perkahwinan pada masa tersebut, keputusan untuk membatalkabn trip tersebut jadi lebih mudah.
Tanpa dirancang, perasaan pasrah dan redha itu mendapat balasan yang tak diduga. Saya sendiri tak menyangka yang selepas beberapa bulan, tanggungjawab saya di pejabat bertambah dengan signifikan dan akhirnya di beri peluang untuk ke luar negara. Dan sebagai tanda ingatan dari Dia yang Maha Berkuasa, saya akhirnya dapat juga menjejakkan kaki ke Myanmar.
Alhamdulillah. Saya teringat tulisan saya dalam siri Lift-Off di awal tahun ini, setahun adalah panjang. Anything can happen in one year dan ia memang betul. Sebagai kesimpulan, saya teringat satu quote. Saya tak pasti sama ada ia ayat Al Quran atau ia hanya sekadar Quote.
I am paraphrasing to be safe, but I well remember the meaning.
Berusahalah untuk mendekati Allah, kerana Allah pasti akan mendekati kita dengan lebih lagi.
(Sebenarnya baru introduction. The content of what I wrote in the plane is here: Ciri-Ciri Isteri Solehah | Petua Memilih Jodoh)